Kebangkitan Desain Modern

Perkembangan teknologi mesin uap di akhir abad 18 mempengaruhi budaya kerja manusia yang digantikan oleh mesin. Dunia menjadi bergairah! Pada akhir abad 19 dianggap orde baru telah lahir di bidang industri, ekonomi, politik dan ilmu pengetahuan. Di kota-kota besar Eropa dan Amerika bermunculan kaum kapitalis kelas atas dan menengah secara massif. Kegairahan masa ini puncaknya diadakan pameran Internasional (1851) di London. Ada dua reaksi pada masa ini, yaitu: yang mendukung kehadiran mesin dan yang menolaknya.Tokoh filsuf romantisme yang terkenal adalah Hegel (1770-1831) yang percaya seni dapat menyembuhkan keresahan manusia akibat tekanan alam atau lingkungannya. Bahkan ia menyamakan nilai seni dengan agama. Pemikiran Hegel banyak memperngaruhi seni rupa modern. Gerakan romantik yang paling menonjol dalam seni rupa dan kriya adalah Arts and Crafts Movement dan Art Nouveau. Gerakan ini dikristalkan menjadi organisasi yang didirikan oleh John Ruskin dan William Morris pada tahun 1888 di Ingeris.

William Morris menghasilkan produk-produk logam, funitur, tekstil, barang cetakan dan sebagainya, produk yang dihasilkan bergaya Gothic dan oriental (ketimuran).
Sejak tahun 1850 Inggris mereformasi jalur pelatihan tradisionalnya dengan menggabungkan cara kerja pekriya dengan akademi seni, dengan tujuan mempertahankan keunggulan di bidang kriya (handicrafts). Gerakan ini hidup sampai 1910. Kelemahan gerakan ini adalah barang yang dibuat menjadi mahal dan hanya dapat dijangkau oleh kalangan kaya (hasil observasi mata-mata kebudayaan Jerman – Herman Muthesius). Gerakan Arts dan Crafts berkembang menjadi Art Nouveau (dibuat oleh

Charles Rennie, Mackintosh, Margaret, Frances MacDonald, dan George Walton – mereka “murid” William Morris). Desainnya dipengaruhi ornamen, walaupun bersifat lebih geometris (ornamen Celtic- khas Skotlandia)

Art Nouveau adalah sebuah aliran seni yang memiliki gaya dekoratif tumbuhan floral yang meliuk-liuk. Aliran ini muncul di Eropa dan Amerika tahun 1819, menjelang Perang Dunia Pertama (1914). Aliran ini reaksi dari industrialisasi yang dianggap menghapus sifat manusiawi sehingga desainnya yang penuh ukiran dan ulir dibuat juga cenderung berlebihan untuk menekankan keterampilan yang sifatnya emosional. Nama Art Nouveau diambil dari nama sebuah toko di Paris yang dibuka tahun 1895 oleh Siegfried Bing di Eropa